Paginya di sekolah...
"Hai Bunga!!" sahut
Puput. "Ku dengar Bu Alia nanti akan mengganti posisi duduk lagi, pasti
senang ya, kalau semeja denganmu!".
"Tentu, tetapi...." Bunga
menghentikan pembicaraannya. "Aku yang pasti tidak mau bertemu Mira lagi.
Dia sudah membuktikan diri, bahwa dia bukanlah teman yang baik."
"Aku sudah dapat kabar dari
Kepsek, Mira akan pindah sekolah lagi!! Wah, gimana tuh..." kata Puput
membujuk Bunga.
"Ga apa-apa,yang penting aku
gak perlu lihat dia lagi.." kata Bunga percaya diri. "Kau tidak
biasanya begini...seharusnya kamu itu sedih, menghilangkan sahabat
sendiri..."kata Puput mulai sedih.
"Ya, aku minta maaf."
Lalu, Puput melambai dan pergi ke tempat Mira. "Hai, Andika. Aku lihat
Lestari sedang makan dengan teman lain lohh,..." kata Puput menyenggol
Mira. "Tapi, akukan Mira. Orang yang kau sebut itu juga Bunga kan?"
tanya Mira terheran-heran. "Bukan kok, kamukan Andika. Mariana Andika. Dan
dia itu Lestaria Vitari Zahra, bukan Bunga." "Ya, ibunya memberikan
nama Bunga karena Zahra berarti bunga," kata 'Andika'. Puput tersenyum
kecil dan menghampiri Boni. Dia agak tersenyum, dan sepertinya Mira dan Bunga
sekaligus curiga.
Di kelas, suasananya menjadi
berbeda. Tidak ada yang memperhatikan Mira, maupun Bunga. Semuanya sibuk melakukan
kegiatan lain. Sebenarnya, ini adalah rencana baru Boni untuk menyatukan Bunga
dan Mira lagi, tetapi sampai sekarang, Bunga dan Mira masih menjauh. Ini
kenapa, sekarang harus bikin rencana lain. Karena begitu, rencana barunya akan
dijalankan nanti pulang. Begitulah, pelajaran dijalankan dengan tenang dan
hening, masih tidak ada yang memperhatikan Bunga dan Mira. Kerja kelompok,
terpaksa sendiri-sendiri. Bu Alia menjadi agak cemas melihat keadaan Bunga dan
Mira yang tidak semangat lagi belajar dikelasnya.
"Bunga, tolong ikuti ibu ke
ruang guru. Dan Mira, tolong kamu pergi dengan Bu Fanira ke ruangnya." Bu
Alia mengantar Bunga ke ruangnya. "Ya, bu," kata mereka berdua
murung.
Di ruang Bu Alia, Bu Alia sedikit
menasehati Bunga. "Sebenarnya, apakah yang terjadi?" tanya Bu Alia.
"Hanya masalah kecil, Bu." "Lalu, kenapa kamu menjauhi
Mira?" tanya lagi. "Aku yang menjauhi Mira? Sepertinya Mira juga
tidak peduli sama saya lagi, Bu. Saya disalahkan, padahal yang bersalah
hanyalah dia.." kata Bunga. "Tentunya kamu mendengar atau melihat
kata 'maaf'' diwajahnya bukan?" tanya Bu Alia.
"Emm, sebenarnya, Mira pernah
merasa menyesal, terlihat sekali di muka anehnya. Soalnya, setelah dia
menjatuhkan barang berhargaku, dia agak terlihat menyesal, lalu langsung
mengadukan diriku, Bu." Bunga masih murung, dan masih harus mengasah
dengan jelas pikirannya. "Itu berarti, Mira masih peduli denganmu,
walaupun hanya kecil saja. Kamu harus memikirkan ini semua, tidak berarti kalau
ada masalah kecil yang kau tanggung, padahal itu salah Mira, bukan berarti dia
sudah melepaskan persahabatan yang tererat ini, kamu harus membicarakan ini
dengan tenang bersama Mira, ya."
"Baiklah, Bu..." kata
Bunga. Lalu, di ruangan Bu Fanira....
"Ada perlu apa aku harus
kesini, Bu?"Kata Mira bingung. "Kamu punya masalah dengan Bunga,
bukan?" kata Bu Fanira yang terkenal agak galak dan sinis.
"Iya." "Kamu harus membicarakan tentang ini dengannya, semoga
saja dia tidak kesal denganmu lagi.." kata Bu Fanira menutup file pelajaran.
"Ayo, Ibu masih ada perlu di Klinik."
"Iya bu.." kata Mira
meninggalkan ruangan Bu Fanira. Lalu, Bunga dan Mira terpaksa bercakap-cakap.
"Jadi, kamu masih marah denganku?" kata Mira. "Aku maaf ya, aku
tidak sengaja mengadukanmu, aku hanya panik karena aku tidak pernah dimarahi Ibu
ataupun Ayahku...". "Ya sebab, kamu itu pengadu dan manja."
Karena ucapan itu, Mira menatap tajam Bunga, dan... "Hahaha!" mereka
tertawa bersama. Lalu, berjabat tangan dengan jabatan tangan khusus ynag dibuat
khusus hanya untuk Bunga dan Mira. Puput dan Boni terlihat senang karena
melihat mereka berbaikan lagi. Begitulah, lalu, sata pelajaran dimulai lagi,
kelas terlihat ceria lagi dan cerah, yang seperti kabut putih besar yang
menghalangi pelajaran sudah hilang karena perbuatan Bunga dan Mira.
Pesan terakhir: Kalian juga jangan
langsung marah dan berantem dengan teman baikmu juga, ya!!
By: Zahra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar